Pilih Gadget atau Membaca?
Sanggau, 13 Desember 2018 . Perkembangan gadget sekarang ini sangat luar biasa,
bahkan penggunanya pun sudah merambah jauh tanpa mengenal batas usia. Gadget
selalu diartikan lebih tidak biasa atau didesain secara lebih pintar
dibandingkan dengan teknologi normal pada masa penemuannya. Beberapa orang
menjadikan gadget hal paling primer di kehidupan sehari-harinya sekarang. Gadget
mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan kita. Berbicara masalah pengaruh
gadget ada yang positif dan ada yang negatif terhadap remaja Indonesia.
Positifnya, dengan gadget
hal-hal penting yang kita dibutuhkan dalam kehidupan akan mudah untuk dilakukan
atau dicapai terutama bagi remaja yang masih bersekolah. Misalnya, dulu jika
ingin mencari informasi atau pelajaran ,para pelajar harus membaca buku yang
banyak dan tebal hingga mendapatkan informasi paling akurat. Nah, setelah IPTEK
makin berkembang dan munculnya gadget, semua informasi dapat diperoleh dengan
cepat, tepat, dan akurat tanpa perlu membaca buku yang tebal dan banyak lagi
melalui internet yang tersedia di gadget.
Tapi apakah hal ini bagus
untuk perkembangan pola belajar murid (termasuk saya)? Apakah budaya membaca
sudah luntur akibat gadget? Bagaimana cara menanggapi pengaruh ini?
Dari hasil observasi dan
wawancara dengan beberapa teman di sekolah saya, SMAN 1 SANGGAU, Selasa
(12/12), banyak yang memberikan tanggapan akan persaingan antara gadget dan
budaya membaca didalam kehidupan mereka terutama dalam belajar.
“ Menurut saya, gadget itu
sangat penting saking pentingnya saya merasa kecanduan main gadget, apalagi
godaan jika sedang belajar. Otak saya bercabang antara memikirkan pelajaran dan
main gadget. Dan saya lebih sering memilih bermain gadget dibandingkan
belajar,” ujar salah seorang murid laki-laki.
“Semakin bagus dan canggih
gadget milik teman, membuat saya selalu ingin mengganti yang lebih baru lagi.
Yang lebih sering saya lakukan ketika memegang gadget adalah bermain game,
kadang juga suka lupa dan mengabaikan lingkungan sekitar.”
Wah, ternyata kalau
dipikir-pikir bahaya juga kan pengaruh gadget itu, jadi sebagai pelajar kita
harus bijak dan pandai dalam meminimalisir penggunaan gadget. Menurut
penelitian, gadget mempunyai radiasi sangat besar, hati-hati lho ya jika digunakan
terus-menerus bisa saja merusak sistem kerja otak kita.
Di zaman yang serba
teknologi canggih ini, masih ada juga siswa-siswi yang suka membaca buku
daripada membuka internet di gadget. Setiap jam istirahat maupun jam kosong di
sekolah mereka selalu menyempatkan diri pergi ke perpustakaan untuk membaca.
Adapula yang memakan bekal di kantin sambil membaca.
“Saya ingin menjaga
kesehatan mata dari radiasi gadget, oleh sebab itu saya tidak ingin terlalu
sering bermain gadget, main pun juga kalau mendesak seperti menelpon orang yang
penting” ungkap seorang siswi.
“ Ada pepatah mengatakan
Membaca adalah jendela dunia, makanya saya suka membaca,” ujar siswa yang lain.
“ Banyak buku yang biasa
saya baca, seperti ensiklopedia, sejarah, matematika, dan saya paling suka
membaca buku fiksi.”
Dari pihak sekolah juga
sudah membantu meminimalisir penggunaan gadget pada siswa-siswinya dengan
program “Literasi, minat baca” yang biasanya dilakukan setiap pagi Selasa dan Sabtu sebelum pelajaran
pertama dimulai. Hal ini sangat bagus agar para siswa tidak terlalu fokus akan
gadget. Dan dari hasil pengamatan, sebanyak 55% siswa masih berminat membaca
dibandingkan bermain gadget, sangat bagus bukan!!!
Sekian berita yang dapat
disampaikan , semoga berita ini dapat disimak dan diterima dengan baik
sebagaimana mestinya.
Nama: Sesilia Siska Ulandari
Kelas: XII IPA 2
Asal Sekolah: SMA NEGERI 1 SANGGAU
No comments:
Post a Comment